Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU)

RS Bhayangkara Bojonegoro dan Ponpes Al-Fatimah Bojonegoro Jalin Kerjasama untuk Tingkatkan Kesehatan Santri

Poskestren Al Fatimah

Sosialisasi Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dan Sosialisasi Kesehatan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatimah Bojonegoro, Senin (02/09/2024).

Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta mengenai berbagai penyakit yang sering menyerang lingkungan pesantren. Selain itu, sosialisasi ini juga untuk memberikan solusi dan penanganan utama terhadap penyakit tersebut. Salah satu materi penting yang disampaikan adalah tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD), di mana peserta diberikan penjelasan mengenai apa itu BHD dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam keadaan darurat.

Dalam sambutannya, dr. KH. Tamam Syaifudin, M.Si, selaku pimpinan Ponpes Al-Fatimah, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Beliau sangat menyambut baik kehadiran dan ajakan kerjasama dengan Rumah Sakit Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro.

“Kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, khususnya dalam peningkatan kualitas kesehatan di lingkungan pesantren,” ucapnya.


Dr. Nauval, sebagai narasumber, memberikan pemaparan mendalam mengenai berbagai penyakit yang sering muncul di lingkungan pesantren, seperti infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, dan penyakit pencernaan. Beliau juga memberikan tips dan langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan oleh pihak pesantren untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit tersebut. Penjelasan mengenai BHD juga menjadi sorotan utama dalam sosialisasi ini, di mana para peserta diajarkan cara melakukan pertolongan pertama dalam situasi darurat.

“Kejadian gawat darurat bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Pertolongan pertama yang tepat sangat penting untuk mencegah kondisi semakin buruk,” jelas Dr. Nauval.

Sementara Kompol dr. Linda Wati, SpM (K), selaku Kepala RSB Wahyu Tutuko, juga turut menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya kesadaran kesehatan di lingkungan pesantren.

Kerjasama antara rumah sakit dan pesantren ini merupakan langkah strategis dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya santri-santri yang tinggal di pesantren,” terang Kompol dr. Linda Wati, SpM (K).

Peserta sosialisasi yang terdiri dari ustadzah, ustadz, serta siswa-siswi SMP dan SMA, tampak antusias mengikuti jalannya acara. Tercatat sebanyak 29 peserta hadir dalam kegiatan ini, yang semuanya berpartisipasi aktif dalam diskusi dan tanya jawab dengan narasumber. Antusiasme peserta menunjukkan tingginya minat dan kepedulian terhadap isu-isu kesehatan yang sering muncul di lingkungan pesantren.

Pihak pondok pesantren, melalui perwakilan peserta, menyampaikan apresiasinya terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber. Mereka menyatakan akan menerapkan ilmu yang didapat selama sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari di pesantren, guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan terbebas dari penyakit.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan pengetahuan para peserta mengenai penyakit-penyakit yang sering terjadi di lingkungan pesantren dapat meningkat. Selain itu, para peserta juga diharapkan mampu menerapkan langkah-langkah preventif dan penanganan pertama yang tepat dalam menghadapi situasi darurat, demi terciptanya lingkungan pesantren yang lebih sehat dan aman bagi seluruh penghuninya. (Tris/Red)

sumber : Bojonegoro, sidik nusantara